Langsung ke konten utama

Si Doli Yang Bodoh (Naoto)

Alkisah di zaman penjajahan Jepang di daerah Matio tersebutlah ada seorang Si Doli. Sehari-hari pekerjaannya makan dan tidur. Namun demikian dia selalu merasa paling pintar diantara pemuda sekampung. Tidak heran jika Si Doli selalu merendahkan anak muda yang lain yang dianggapnya bodoh.
Pada suatu siang, Ibu Si Doli kehabisan garam. Lalu,Si Doli disuruh ke Pasar Parsoburan untuk membeli garam. Sesampai di Pasar Parsoburan Si Doli membeli 5 Kilogram garam lalu dimasukkan ke dalam bungkusan goni. Sesegera mungkin dia cepat-cepat pulang, Takut kalau sampai rumah sudah kemalaman.
Setelah berjalan sekitar 3 jam, dia mendengarkan suara teriakan tentara Jepang. Dia lalu masuk ke semak-semak mencari tempat untuk menyembunyikan garam yang dibawanya karena takut dirampas tentara Jepang. Awalnya, dia meletakkan di balik pohon yang berada di dalam semak-semak. Setelah itu, dia meninggalkan garam yang sudah disembunyikannya itu. Lalu dia pergi, kira-kira berjalan 20 menit dia berpikir, "Waduh...kalau tentara Jepang lewat pasti lihat dan mengambil garamku". Karena ragu dia kemudian kembali dan mengambil bungkusan garam itu lalu mencari tempat yang dirasanya lebih aman. Masuklah dia ke huatan. Berjalan terus sampai semakin dalamlah dia masuk ke hutan. Di tengah hutan dia menemukan sungai lalu ditenggelamkannya garam dalam bungkusan goni itu ke dalam sungai. Setelah itu dia merasa cukup aman. "Ah, kalau di sini Tentara Jepang pasti tidak lihat pikirnya". Lalu dia kembali ke kampung.
Sesampai di rumah heranlah ibunya. "Mana garam yang ku suruh kau beli itu, Doli?
"Tenang, Mak! Tadi ada Tentara Jepang. Takut aku dirampas garam itu. Jadi sudah ku sembunyikan di tempat yang aman. Nanti kita ambil tapi temani aku, Mak." Sahut Si Doli.
Setelah menunggu beberapa saat berangkatlah Si Doli dan Ibunya ke sungai tempat Si Doli menyembunyikan garam tadi. Menjelang malam sampailah mereka di pinggir sungai. Si Doli dengan semangat masuk ke sungai lalu mencari garam yang ditenggelamkannya. Betapa terkejutnya dia ketika yang didapatkannya hanya goni bungkusan garam. Mukanya pucat.
"Mak! tentara Jepang itu ternyata tahu tempat aku menyembunyikan garam itu. Diambilnya semua garam kita, yang disisakan hanya goninya", Keluhnya. "Dimana rupanya kau sembunyikan?" tanya Ibunya. "Di sini tadi ku tenggelamkan", jawabnya polos. "O...o...betullah kau Si Doli naoto (bodoh)!", teriak ibunya ketus. Mereka pun pulang ke rumah dengan tangan hampa.

Komentar

  1. ASAL MUASAL MARGA PADANG ANAK NI SUHUT NIHUTA
    anak dari ompu tuan situmorang suhut nihuta pergi merantau ke tanah pakpak dairi dan sesampai di tanah dairi tanpa bermodalkan apa2 , kebetulan ada sayembara yang dilakukan oleh raja dairi barang siapa yang dapat memanjat pohon kelapa yang sangat tinggi dan licin tersebut akan menjadi menantunya .
    Banyak peserta yang gagal sebab siraja dairi tidak hanya membuat licin pohon tersebut tetapi juga memakai sedikit ilmu dalam dan akhirnya tiba lah giliran suhut nihuta , lalu dengan mengikatkan padang2 (sejenis rumput dijampalan) dikaki nya dia berusaha keras memanjat pohon kelapa yang diminta oleh raja tersebut dan akhirnya berhasil sampai kepuncak karena ompu suhutni huta juga memiliki sedikit ilmu kebatinan , dan akhirnya sahlah dia menjadi menantu darI raja tersebut dan dia menikahi putri raja tersebut . Setelah itu mengandunglah istri ompu suhut ni huat dan , antara ompu suhut nihuta memiliki sedikit masalah keluarga dgn raja maka , diusir lah mreka dari dairi sehingga suhut ni huta pun dan istrinya pergi ke jambu/kab.pakpak bharat (sekarang)
    , disana suhut ni huta membuka lahan dan tiba lah akhirnya putri raja melahirkan , dan saat anak mreka lahir mreka pun menamainya '' SORITANDANG'' dan mreka adalah raja dikampung JAMBU setelah dewasa SORITANDANG menikah dengan BORU nahampun ,
    dan melahirkan marga ''PADANG''
    sehingga akhirnya bertambah banyaklah keturunannya ,
    PADANG JAMBU/PADANG BATANGHARI (dan ada kisah tersendiri)
    ini tetap satu .
    Ini karena hanya persoalan lahan yang ada dijambu kala itu ada 2 orang anak SORITANDANG
    yang bernama PASONTANG PADANG DAN PERTEMPUS PADANG mreka mempersalahkan lahan
    dan cekcok sehingga pada suatu ketika mreka berkelahi di sungai dan pasontang pun mendorong si pertempus ke dalam air sehingga hanyut terbawa arus ke arah sumbul (maka dari sumbullah mrga padang batang hari). Dan akhirnya pasontang lah yang bertahan dijambu dan pertempus terus terbawa arus sampai ke aek habeahan dan suatu ketika salah seorang dari pomparan habeahan pun memncing ikan dan melihat ada manusia yang tenggelam ia segera menolong dan membawa ke darat dan ternyata sukurlah bahwa pertempus hanya pingsan saja . Lalu setelah sadar si pertempus pun menceritakan semua kejadian hidupnya , dan mulai saat itulah si kabeakan menamai ia PADANG BATANGHARI dan mreka mengikat janji sisada anak sisada boru sisada lulu ni anak sisada luluniboru , semenjak itulah PADANG BATANGHARI dikatakan namarata , itu hanya karena PADAN tidak ada hubungan darah , dan marga kabeakan memberi lahan kepada PADANG BTH sebagai Tanda mreka telah berpadan.
    sekian !!!!!! Bila ada yang salah harap dimaklumi dan rap patikkoshon.
    Mauliate

    http://gorlang78.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beberapa video yt

Tes video dr up load hp